Sumber foto: Radio 8EH ITB
Ditulis tanggal 13 Januari 2021 oleh Jasmin
Sebagai seorang mahasiswa dan juga seorang manusia biasa, tentunya kita mempunyai berbagai kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk setiap orang berbeda-beda, dari yang ringan hingga yang bisa membahayakan diri sendiri dan sekitar. Salah satu kebiasaan buruk yang sangat common di kalangan mahasiswa adalah lupa.
Lupa merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Entah disadari atau tidak, semua orang pasti pernah lupa. Secara saintifik, lupa disebabkan oleh adanya gangguan pada pusat konsentrasi, berbeda dengan pikun yang disebabkan oleh menurunnya kemampuan seseorang untuk berpikir.
Sebuah penelitian oleh University of Toronto mengungkap hal yang cukup mengejutkan, yaitu fakta bahwa lupa merupakan tanda otak yang sehat dan cerdas. Berdasarkan penelitian tersebut, otak tidak hanya sekedar menyimpan memori, tetapi juga mengoptimalkan ruang penyimpanan yang penting. Lupa merupakan fenomena dimana otak membuang hal-hal yang kurang penting dan memberi ruang untuk informasi baru yang lebih berguna.
Ada satu fenomena unik dalam hal lupa, yaitu Mandela Effect. Mandela Effect adalah situasi di mana seseorang atau sekelompok orang memiliki ingatan yang salah tentang suatu peristiwa. Suatu teori yang berasal dari fisika kuantum menyebutkan bahwa fenomena ini terjadi karena adanya realitas alternatif. Beberapa contoh umum dari Mandela Effect adalah nama kartun “Looney Tunes” yang banyak diingat orang sebagai “Looney Toons”, selain itu lagu We Are The Champions yang dibawakan oleh Freddie Mercury tidak memiliki potongan lirik “.. of the world”, dan mantra terkenal dari film Snow White bukanlah “Mirror, mirror on the wall” melainkan “Magic mirror on the wall”.
Dunia digital juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap memori manusia. Dengan banyaknya jumlah jam yang digunakan untuk berselancar di sosial media, membuat kita hanya terfokus pada layar gawai dan tidak mengingat hal yang terjadi di sekitar kita sendiri. Coba ingat lagi, hal apa saja yang kita lakukan kemarin? Minggu lalu? Dua minggu lalu? Jelas di masa sekarang sosial media sudah sangat mendistraksi perhatian kita dari dunia nyata.
Sebenarnya lupa merupakan kejadian yang manusiawi, tetapi tentu saja kita bisa mengurangi frekuensi terjadinya hal tersebut dan dampak yang diberikannya. Bisa dimulai dari menulis jadwal harian, to-do list, dan prioritas. Menyetel jam pengingat juga dapat membantu kita untuk selalu keep in track. Hal lain yang bisa dilakukan adalah jangan terlalu terdistraksi oleh sosial media agar dapat lebih fokus menjalani hari-hari.
Hal kecil yang sering disepelekan adalah istirahat. Istirahat sering kali disamakan dengan tidur. Padahal, tidur dan istirahat adalah dua hal yang berbeda. Tidur merupakan bagian dari istirahat, tetapi istirahat juga memiliki porsi lainnya seperti refreshing dan kontemplasi. Mungkin aneh untuk didengar, tetapi kita harus memasukkan porsi istirahat ke dalam jadwal harian atau mingguan karena istirahat merupakan sebuah kewajiban. Seumpama mesin, jika dinyalakan terus-menerus akan panas dan cepat rusak.
Walaupun lupa merupakan hal yang manusiawi, tetapi dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kita dapat meminimalisir kemungkinan buruk yang dapat terjadi. It’s okay to take a break sometimes dan jangan lupa juga bahwa lupa merupakan tanda otak yang sehat dan cerdas.