Penulis Pravito – 17 September 2021, 19.30 WIB
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Media Nusantara (BEM UMN) kembali melaksanakan kegiatan UMN ECO secara virtual. ECO merupakan singkatan dari Earth, Caring, Operation yang memiliki makna tidak merusak dan membahayakan lingkungan. Menariknya, UMN ECO merupakan rebranding dari bank sampah. Dengan mengusung konsep dan tema yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, UMN ECO 2021 hadir dengan beragam kegiatan baru dan menarik.
Berlandaskan konsep true color of life, UMN ECO mencoba menarik perhatian masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan yang kondisinya semakin memburuk. Konsep ini mereka jadikan kedalam tiga mata acara yang memiliki makna tersendiri yakni Red, Greenate, dan Blue. Namun, Greenate telah menarik perhatian rekan media melalui acara webinarnya.
Pada mata acara Greenate, UMN ECO mencerdaskan masyarakat atau mereka sebut Eco Friend tentang sampah makanan dalam bentuk webinar. Sesuai dengan topik bahasan, mereka mengangkat judul webinar “DINE IN: Digitalization For Food Waste Management”. Acara dipandu oleh Miss Earth Indonesia 2019 Cinthia Kusuma Rani sebagai moderator. Walaupun secara virtual, antusiasme Eco Friend terlihat dari jumlahnya yang mencapai 600 partisipan dari dalam dan luar negeri.
UMN ECO mengundang tiga narasumber yang ahli dibidangnya. Mereka diantaranya, Inisiator Garda Pangan Dedhy Trunoyudho, Dosen FIKOM UMN Angga Ariestya, Ph.D., dan Health and Sustainbility Enthusiast Mayang Manguri, S.T., M.T.
Pada sesi pertama, materi disampaikan oleh Dedhy Trunoyudho yang membahas tentang sampah makanan secara umum dan peran Garda Pangan untuk mengatasinya. Menurut Dedhy, sampah makanan adalah sebuah masalah dan wajib menjadi concern Eco Friend. Hal ini karena Indonesia menduduki peringkat ke-2 negara penghasil limbah makanan terbanyak di dunia atau rata-rata dihasilkan sampah makanan 300 kg/orang. Melihat kondisi ini, Dedhy memutuskan untuk membentuk Garda Pangan.
Garda Pangan adalah sebuah start up yang bergerak di bidang limbah makanan dalam bentuk food bank. Sistem kerjanya, food bank menerima makanan yang sisa atau berlebih untuk diolah dan disalurkan kembali ke masyarakat. Untuk menjalankan programnya, Garda Pangan bekerja sama dengan industri hospitality, makanan, dan pertanian.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dosen FIKOM UMN Angga Ariestya, Ph.D. yang akan lebih membahas sampah makanan dari sisi masyarakat. Dalam pemaparannya, Angga mengangkat judul “Digital Green Storytelling dan Kesadaran Masyarakat Tentang Pengelolaan Sampah Makanan” atau digitalisasi sampah makanan. Menurutnya, digitalisasi sampah makanan dapat membentuk perilaku seseorang. Salah satu contohnya yakni cerita kompos yang pernah diunggah oleh salah satu netizen di media sosial ternyata mampu mengubah pandangan masyarakat tentang cara mengelola limbah makanan yang ribet dan susah. Untuk menjalankannya, target komunikasi pengelolaan sampah difokuskan kepada generasi z dan milenial. Buat Kampus Mania juga bisa ikut berpartisipasi dengan mengunggah konten edukasi yang kekinian tentang sampah makanan bisa dalam artikel ataupun video.
Pada sesi selanjutnya, materi yang tidak kalah menarik dibawakan oleh Health and Sustainbility Enthusiast Mayang Manguri, S.T., M.T. tentang dapur panjang umur. Dapur panjang umur adalah proses perencanaan perpanjangan daya guna bahan makanan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya, membuat alokasi jatah, foodplan atau perencanaan menu makanan, memanfaatkan kembali sisa-sisa makanan, pengawetan makanan, dan menyisihkan makanan untuk yang membutuhkan. Dengan menerapkan hal ini, Kampus Mania sudah bisa mengurangi produksi limbah makanan lho.
Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi ini. Dari hal kecil bisa membawa dampak besar bagi lingkungan. Seperti halnya sampah makanan, Kampus Mania dapat menekan angka produksi limbah makanan dengan tidak membuang-buang makanan. Apakah Kampus Mania sudah melakukannya?
“Kita harus bisa belajar dan perhatikan dengan detail hal-hal kecil yang kita lakukan karena sangat berdampak bagi kita semua.” Ujar Theo selaku perwakilan tim JAGAT UMN ECO 2021.