Jika berbicara tentang musik Indonesia yang memiliki melodi yang khas banget dan pastinya identik sama goyangan, dangdut jawabannya. Dangdut? Apa masih banyak yang dengerin ya? Pastinya masih banyak dong pendengar jenis musik yang satu ini di Indonesia. Kampus mania tau ngga sih, asal muasal dangdut kenapa bisa ada di Indonesia? Yuk, pastiin baca artikel ini sampe habis ya!
Jadi, musik dangdut itu berakar dari musik Melayu yang kala itu berkembang pada tahun 1950 hingga 1960-an dan rata-rata lirik lagunya bertema kisah cinta gitu Kampus Mania. Nah, pengaruh unsur musik Hindustan (India Utara), Melayu dan Arab secara tidak langsung menciptakan genre baru nih, yaitu dangdut. Bunyi gendang terinspirasi dari musik India, cengkok penyanyi dan harmonisasi nadanya terinspirasi dari musik Melayu dan Arab. Kok tiba-tiba bisa masuk ke Indonesia, sih? Bisa dong Kampus Mania. Awal mulanya itu dari salah satu musisi muda yang memiliki keinginan membuat musik modern yang menarik untuk berbagai kalangan sehingga musik dangdut di Indonesia lahir dari pengaruh musik India dalam film Bollywood yang berjudul “Boneka India”. Film ini menjadi sangat populer di Indonesia, sehingga musik dangdut ini mulai dikenal oleh publik secara luas pada tahun 1970-an.
Pernah ngga sih Kampus Mania terpikir, kenapa ya kok dinamain ‘Dangdut’? Nah, kata dangdut berasal dari bunyi alat musik tabla yang kala itu sering menjadi alat musik pengiring, berupa “tak, tung, dang, dan dut”. Nah, kata “dang” dan “dut” kemudian menjadi terminologi baru untuk menyebut Orkes Melayu, gitu Kampus Mania!
Dari dulu hingga sekarang, musik dangdut tetap menjadi primadona musik dengan peminat yang banyak oleh warga Indonesia, Loh Kampus Mania! Di era 70-an, pengaruh musik dangdut semakin terlihat seiring banyak munculnya lagu dangdut pada masanya seperti lagu ‘Terajana’ dari Rhoma Irama, ‘Khana’ dari Mansyur. S, ‘ Boneka India’ dari Ellya Khadam, dan lagu dangdut lawas lainnya. Tak hanya tentang percintaan saja, semakin lama musik dangdut juga membahas berbagai isu sosial, Rhoma Irama salah satunya. Rhoma Irama atau yang biasa disebut “Raja Dangdut”, berani memasukkan unsur-unsur Barat dalam lagu-lagu yang dia ciptakan. Sudah tak asing bila gitar listrik yang dipakainya menjadi ciri khas sang ‘Raja Dangdut’ tersebut dan akan menambah efek gahar khas musik metal. Banyak dari kita, masyarakat Indonesia, merasa genre ini sangat menarik semenjak kehadiran Rhoma Irama yang berani menambahkan unsur musik Barat yang kental, tanpa meninggalkan musik dangdut yang sudah dianggap sebagai musik rakyat.
Di era millenium kita saat ini, musik dangdut semakin berevolusi menghadirkan berbagai jenis lagu yang menarik. Seperti yang Kampus Mania tahu, saat ini musik dangdut banyak yang mengolaborasikan instrumennya dengan musik electric, atau dapat kita sebut ‘Dangdut Remix’. Meskipun terdengar sedikit unik, genre musik ini banyak dinikmati oleh berbagai kalangan, terutama kaum Millenium. Ada juga salah satu genre yang tak kalah mengejutkan, yaitu ‘Dangdut Koplo’. Pada genre ini, musik yang digunakan dikenal energik dan mengajak siapapun untuk bergoyang. Beberapa penyanyi pada genre ini menjadikan goyangan-goyangan erotis menjadi senjata dalam pembawaannya, seperti Uut Permatasari, Dewi Persik, Inul Daratista, dan lainnya. Ada dua penyanyi dangdut yang lagi banyak dibicarakan di media sosial, paras yang cantik, suara yang merdu, serta lagu-lagu yang enak didengar, menjadi alasannya, yaitu Nella Kharisma dan Via Vallen.
sumber foto: KapanLagi.com
Namun, dangdut ini masih sering menjadi perbincangan dari berbagai kalangan loh Kampus Mania! Penikmat musik dangdut ini identik dari masyarakat kalangan ekonomi dan sosial menengah ke bawah, bahkan dulu banyak yang mengatakan musik dangdut adalah musik tanpa sopan dan tidak pantas untuk dinikmati. Tetapi, banyaknya pendapat buruk mengenai musik dangdut ini biasanya diakibatkan oleh beberapa oknum pertunjukan konser yang sengaja menggunakan biduan dengan pakaian yang kurang pantas, bahkan melakukan hal yang tak layak dilihat. Semakin berjalannya waktu, penikmat musik dangdut pada anak-anak zaman sekarang terus menurun. Mereka menganggap musik dangdut adalah musik yang norak dan tidak cocok dengan selera mereka, bahkan malu mendengarkannya di depan umum.
Ini penting ya, Kampus Mania! Perlu diingat, musik dangdut merupakan aset milik Indonesia yang khas dan berkualitas, Loh! Alangkah lebih baiknya, kita sebagai masyarakat Indonesia ikut bangga akan hal itu. Masih banyak lagu dangdut yang dapat didengar karena mengandung arti dan pesan yang patut untuk diapresiasi. Semoga kedepannya, kita sebagai warga Indonesia bisa bangga dan lebih mencintai musik dangdut ini. Jangan sampai genre musik dangdut ini hilang seiring berjalannya waktu ya, Kampus Mania!
Mau tahu lebih lanjut tentang dangdut dan lagu-lagu Indonesia lainnya, sambil ngobrol bareng sama 8EH? Patengin terus siaran BULOK (Buatan Lokal) bareng sama Ele dan Jovan setiap hari Rabu pukul 20.00-21.30 WIB only at 8ehradioitb.id. See you, Kampus Mania!
Penulis: Aisyah Maharani